Puisi Mesra untuk Ibu
Ibu
aku lupa wajah derita Ibu, semua telah kuserahkan
pada waktu, biarlah waktu mengukirmu
aku pernah peduli tentang ragamu
jumlah uban dan keriput di wajahmu
jangan pernah menyesal melahirkanku
waktupulalah yang mengikis ingatanku
melupakan bentuk ragamu
memoriku telah penuh dari pertualangan
aku telah membuang ingatan lama
mungkin itu sebagian dari bentuk ragamu
diantara laut dan pulau yang pernah kusinggahi
satu ingatan yang kusemai dalam darah
perihal tentangmu
keindahan kemurnian hatimu
tak terlupakan, walau segenap semesta kujelajahi Ferdinaen Saragih (2008: Ruang Dunia).
Puisi Lainnya

pada waktu, biarlah waktu mengukirmu
aku pernah peduli tentang ragamu
jumlah uban dan keriput di wajahmu
jangan pernah menyesal melahirkanku
waktupulalah yang mengikis ingatanku
melupakan bentuk ragamu
memoriku telah penuh dari pertualangan
aku telah membuang ingatan lama
mungkin itu sebagian dari bentuk ragamu
diantara laut dan pulau yang pernah kusinggahi
satu ingatan yang kusemai dalam darah
perihal tentangmu
keindahan kemurnian hatimu
tak terlupakan, walau segenap semesta kujelajahi Ferdinaen Saragih (2008: Ruang Dunia).
Puisi Lainnya
wuuiihhh,... kang Ferd, jujur nih, puisi ini cantik sekali ....
BalasHapusmenyentuh gan kata2nya,btw thank dah berkunjung
BalasHapusmanis sekali puisinya Sob...
BalasHapuspuisinya menyentuh kalbu bung
BalasHapus