Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Perkembangan Kaos Kaki

Sejak jaman batu pada abad ke-8 sebelum masehi, bangsa yunani telah menggunakan bulu/rambut binatang untuk menghangatkan kaki mereka yang sekarang disebut sebagai kaos kaki. Setelah itu, bangsa Romawi juga menggunakan kaos kaki yang dibuat dari campuran kulit dan bulu binatang. Sejak saat itu penggunaan kaos kaki di Eropa semakin populer, tapi karena sulitnya pembuatan kaos kaki, kaos kaki hanya digunakan oleh kalangan tertentu, penggunaan kaos kaki merupakan lambang kesucian (purity) pada saat itu, Bahkan pada abad ke-10 hanya orang kaya dan bangsawan yang menggunakan kaos kaki.

Sejarah dan Perkembangan Kaos Kaki

Setelah itu kaos kaki diperkenalkan untuk wanita pada tahun 1920, kaos kaki ini berukuran pendek sebatas pergelangan kaki, Dipakai oleh Fearnley- whittingstall pada pertandingan tennis pada tahun 1931. Pada perkembangannya kaos kaki tidak hanya dipakai oleh wanita tetapi juga oleh anak anak, dan pada saat itu laki-laki masih jarang menggunakan kaos kaki.

Pada tahun 1540 di Skotlandia dan Perancis, dibuat dengan bahan sutera berwarna, wool hingga beludru. Hingga abad ke 15, rumah rajut banyak bermunculan di Perancis dan Skotlandia, hingga pada akhirnya di tahun 1590, mesin jahit diciptakan untuk memudah dalam pembuatannya.

Pada tahun 1589, William Lee menciptakan mesin pembuat kaos kaki pertama di dunia. Ia menciptakan mesin ini karena melihat istrinya terlalu banyak menghabiskan waktu dalam membuat kaos kaki.

Abad 17 bahan pembuatan kaos kaki tidak hanya terbuat dari wool dan beludru, tetapi sudah telah banyak menggunakan bahan katun. Di amerika, Kaos kaki dibuat dengan menggunakan bahan Wool dan Sutera yang biasanya hanya digunakan oleh kaum bangsawan, sedangkan orang-orang yang kurang mampu, menggunakan Kaos Kaki berbahan Wool yang kecokelatan.

Pada akhir abad ke 19, Queen Victoria, Istri dari mendiang suaminya Albert, yang meninggal pada tahun 1861 bersikeras bahwa Kaos Kaki yang dikenakan kaum laki-laki haruslah berwarna gelap demi memperingati hari meninggal suaminya. Pada saat itu kaos kaki berwarna hitam menjadi ciri khas warna kaos kaki untuk laki – laki.

Pada tahun 1930, muncullah mesin baru untuk pembuatan Kaos Kaki secara massa. Julian Hill menemukan Polymer 6.6 yang merupakan jenis bahan yang digunakan untuk membuat Kaos Kaki dengan tampilan yang menyerupai Sutera. 2 tahun sesudahnya di tahun 1937, Du Pont mematenkan temuan tersebut, padahal perusahaan ini masih dibawah naungan oleh Wallace Carothers, tentu saja Wallace murka akibat perbuatan Du Pont dan pada akhirnya menutup perusahaan ini.

Pada tahun 1939 serat sintetis mulai diperkenalkan pada dunia di pameran World’s Fair di New York, mengambil inisial NY yang berasal dari nama “New York” lalu dikenal dengan nama Nilon, Nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh Wallace Carothers di DuPont. Produk pertama adalah sikat gigi ber-bulu nilon (1938) dan mulai digunakan pada stoking wanita dan digunakan juga untuk pembuatan kaos kaki. Sejak saat itu kaos kaki yang terbuat dari bahan nylon mulai banyak diproduksi oleh beberapa pabrik kaos kaki hingga 15 Mei 1940 dan sudah ada lebih dari 72.000 pasang Kaos Kaki yang terjual laris pada hari pertama peluncurannya, D.Frida (Perkuliahan), Edit: Sigodang Pos.

Jenis-jenis Kaos kaki

8 komentar untuk "Sejarah dan Perkembangan Kaos Kaki"

  1. wkwkkw..
    Jadi gitu ya sejarah kaos kaki di rumah

    BalasHapus
  2. makasih infonya

    BalasHapus
  3. ikut komen ea gan... informasinya menariik

    BalasHapus
  4. informasi yang sangat ber manfaatt...

    BalasHapus
  5. thanks gan infonya semoga bermanfaat...

    BalasHapus
  6. thanks sob infonya menariik B)

    BalasHapus
  7. informasinya sangat menariik gan...

    BalasHapus
  8. makasiih gan infonya sangat menarik untuk saya baca dan bisa menambah wawasan saya.

    BalasHapus