Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seandainya Saya Jadi CEO Grup Bakrie

Menjadi CEO (Chief Executive Officer) atau Pejabat Eksekutif Tertinggi di sebuah Grup perusahaan terbesar di Indonesia, seperti halnya Grup Bakrie, memang menjadi sebuah cita-cita kebanyakan orang, khususnya orang-orang yang berjiwa pemimpin dan berjiwa pebisnis. Nah! Pertanyaanya sekarang adalah "bagaimana jika saya menjadi CEO Grup Bakrie dan strategi-strategi apa yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Grup Bakrie?“

Seandainya Saya Jadi CEO Grup Bakrie, banyak hal yang ingin saya lakukan untuk mengejar pencapaian yang lebih maksimal, tentunya berdampak kepada kesejahteraan masyarakat luas. Dibawah ini akan saya ungkapkan apa saja strategi, ide dan gagasan yang akan saya lakukan seandainya saya jadi CEO Grup Bakrie, tentunya dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).

Beranjak dari kekuatan (strengths) yang dimiliki oleh Perusahaan Grup Bakrie, Diantaranya:
  1. sudah 70 tahun berkarya dan berbakti untuk negeri;
  2. memiliki sejumlah anak cabang perusahaan-perusahaan besar yang sudah dikenal masyarakat luas, misalnya Bakrie Telecom, Bakrie Land, PT. Bumi Resources Tbk., Bakrie Sumatera Plantations, dan yang lainnya.
Tentunya sebagai Grup yang sudah 70 tahun berkarya untuk negeri, seorang CEO tentunya harus memikirkan strategi-strategi yang harus diaplikasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu brand yang sudah melekat di hati para konsumennya. Di bawah ini saya ambil sebuah Contoh, misalnya Bakrie Telecom.

Bakrie Telecom sebagai perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA, tentunya memiliki strategi dalam menentukan harga dan layanan produk. Strategi yang paling mengena di masyarakat saat ini adalah menerapkan harga prduk dan layanan yang konsisten menurun. Artinya, dalam menentukan harga pruduk dan layananan tidak berubah-ubah atau cendrung meningkat. Strategi ini akan meningkatkan citra yang baik untuk masyarakat, karena selama ini banyaknya iklan operator telekomunikasi yang tidak konsisten terhadap harga, malah cendrung meningkat, sehingga masyarakat pengguna layanan menjadi gerah dan bingung dalam memilih operator telekomunikasi. Sebagaimana kita tau, penentuan harga merupakan sebuah faktor penunjang untuk meningkatkan penjualan sebuah layanan, selain dari strategi pemasaran dan kualitas layanan. Beda halnya dengan sebuah produk fisik, misalnya saja Handphone atau gadget lainnya. Selain harga tentunya trend menjadi faktor pendukung utama.

Tidak dapat dipungkiri, setiap perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang apapun tentunya memiliki kekurangan (Weaknesses), baik itu masalah internal maupun eksternal. Begitu juga halnya dengan Grup Bakrie. Masalah yang sering kita dengar adalah masalah lumpur Sidoarjo atau yang paling dikenal dengan lumpur Lapindo dan masalah Pajak perusahaan dari anak cabang Grup Bakrie.

Pada Masalah lumpur Lapindo, ditemukan kesalahan teknis, yaitu kesalahan pengeboran (Wikipedia). Dalam hal ini ditemukan faktor ketidaksengajaan, dan juga kelalaian karyawan pengeboran karena kurang teliti dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai seorang CEO tentunya memiliki gagasan yang harus diwujudkan dalam menyelesaikan masalah ini. Sebagai seorang CEO saya akan mengerahkan beberapa peneti yang mampu meneliti penyebab secara mendalam masalah ini, dan menjelaskannya secara terbuka kepada publik, khususnya masyarakat yang terkena dampak. Setelah diketahui latar belakang penyebab, maka dilakukan tindakan nyata untuk meminimalisir dampak lumpur tersebut. Untuk mengobati rasa ketidak nyamanan yang dialami masyarakat sekitar, seorang CEO juga harus terjun langsung untuk meminta maaf dan memberikan batuan berupa materi, seperti yang sudah dilakukan Grup Bakrie.

Mengatasi masalah pajak, seorang CEO harus mensiasati ini dengan mengirimkan penyidik untuk meneliti kasus ini. Karena ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Kemungkinannya adalah petugas pajak dari pemerintahan yang melakukan penyelewengan atau petugas pajak dari perusahaan yang ditugaskan untuk membayar pajak melakukan penyelewengan. Setelah diketahui masalahnya, maka akan dapat ditentukan penyelesaian apa yang harus dilakukan. Setelah diketahui, Seorang CEO harus terang-terangan kepada publik untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi, sehingga citra masyarakat terhadap perusahaan, khususnya Grup Bakrie tidak menjadi buruk.

Sebagai perusahaan yang sudah lama melintang tentunya Grup Bakrie memiliki banyak peluang (opportunities) untuk mengembangkan kelompok usaha ini. Misalnya peluang untuk mengembangkan bidang-bidang usaha yang sudah berjalan saat ini atau menciptakan sebuah produk baru yang masih belum digarap, tetapi bermanfaat untuk masyarakat luas. Hal ini memungkinkan perusahaan tanpa pesaing untuk beberapa tahun kedepan.

Selain itu, mengingat penguna internet saat ini terus meningkat, peluang ini juga dapat dimanfaatkan oleh Grup Bakrie, misalnya membuat jasa periklanan online semisal Google Adsense, memasarkan produk dari anak perusahaan-perusahaan Grup Bakrie dengan program affiliate marketing. Hal ini tentunya memberikan peluang pekerjaan untuk masyarakat online, khususnya kalangan blogger.

Seorang CEO juga harus mampu untuk mengantisipasi ancaman-ancaman (Threats) yang datang. ini adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, karena sebagai sebuah perusahaan besar, tentunya memiliki banyak tantangan, misalnya semakin banyaknya pesaing, adanya kalangan-kalangan yang bersifat sinis dan berupaya untuk menjatuhkan citra perusahaan, dll.

Mengantisipasi ini, seorang CEO harus memiliki strategi penangkal yang tepat. Misalnya seperti yang sudah saya ungkapkan di atas, tentang semakin banyaknya pesaing sebuah produk, hal ini bisa diantisipasi dengan menciptakan produk baru. Sedangkan untuk mengantisipasi kalangan yang mencoba menjatuhkan, hal ini bisa diatasi dengan melakukan pendekatan kepada seluruh pimpinan dan karyawan untuk menyatukan visi dan misi, sehingga sulit untuk mencari celah bagi kalangan tertentu yang mencoba untuk menjatuhkan. Selain itu seorang CEO juga harus cepat dan tanggap untuk memberikan verifikasi kepada publik mengenai isu-isu yang bisa mengubah citra baik sebuah perusahaan.

Dari seluruh uraian di atas dapat disimpulkan beberapa Kriteria khusus yang harus dimiliki seorang CEO Grup Bakrie sebagai salah satu Grup terbesar di Indonesia diantaranya:
  1. bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa;
  2. memiliki cita-cita yang luhur membangun negeri;
  3. jujur dalam menjalankan tugas;
  4. mampu menganggap bawahan sebagai mitra kerja;
  5. mampu memotivasi;
  6. smart dan cekatan dalam mengambil keputusan.
Seorang CEO juga harus menjadi pionir dalam membangun negeri ke arah yang lebih makmur, hingga menjadi kebanggaan dunia. Seperti visi dan misi Grup Bakrie yang terkandung dalam lirik lagu “Untuk Negeri” di bawah ini.

Kubersyukur hingga kini
Kubisa seperti ini
Karenamu oh negeriku
Oh Indonesiaku

Kurela berbakti untukmu
Wujudkan mimpi ke mimpimu
Pikirkan untukmu negeriku
Tercinta

Kuakan setia untuk negeri
Mengapdi padamu sampai akhir
Kan kuserahkan
Hidup dan matiku

Berbangga diriku menjadi satu
Anak negerimu tunas bangsamu
Dan apapun itu kan kulakukan
Segalanya untuk negeri

Di luar itu semua, seorang CEO juga harus memiliki kepekaan sosial dalam bermasyarakat. Misalnya mendirikan yayasan yang bertujuan untuk membantu menyetarakan hidup dan menurunkan kesenjangan sosial yang terjadi di Negara tercinta Indonesia ini, serta peduli terhadap lingkungan, seperti halnya gerakan hijau yang telah diupayakan Bakrie Telecom untuk Negeri. Demikianlah strategi, ide dan gagasan yang akan saya curahkan dan jalankan seandainya saya jadi CEO Grup Bakrie, Ferdinan Saragih.

19 komentar untuk "Seandainya Saya Jadi CEO Grup Bakrie"

  1. Hello..

    Visiting here again.

    BalasHapus
  2. Tapi menjadi CEO itu tanggungjawabnya besar lho...
    apa kamu udah siap??

    BalasHapus
  3. kalo gw gak sampe sana pemikiran gw....bisa jadi manager aza dah senang kekekekeke

    BalasHapus
  4. Pulung: Tentunya untuk menjadi CEO dibutuhkan pengalaman, mulai dari bawah, hingga naik secara bertahap. Tulisan diatas hanya ide, gagasan, dan masukan. itu hanya Seandainya Saya Jadi CEO Group Bakrie. Tidak mungkin seseorang itu langsung diangkat menjadi CEO.

    BalasHapus
  5. aku cukup bahagia jd CEO utk Blogku sendiri gan

    BalasHapus
  6. di doain gan biar tercapai cita2 nya :)


    klo memang rezeki tidak kemana :D

    BalasHapus
  7. Ntar aku daftar jadi wakilnya ya bang..jangan lupa lho...hahahhay

    BalasHapus
  8. mantap sobat, semoga apa yang dicita-citakan tercapai dan semoga tambah sukses yaaah... amiin

    BalasHapus
  9. wah semoga berhasil kalo jadi CEO , karena CEO itu setau saya sulit gan :D

    BalasHapus
  10. klo bicara grup bakri yg paling inget duluan korban lumpur lapindo disidoarjo sob, karena sering lewat sana, kasian mereka, klo jadi ceo-nya langsung ane lunasin sekarang jg kekurangan ganti ruginya, bahkan ane tambahin buat modal usaha supaya mereka bahagia, gak peduli perusahaan ane jual :)

    BalasHapus
  11. hemmh,,benar,,group bakrie sudah melintang selama itu,,seharusnya pelayanan sudah tidak bisa diragukan lagi,,khususnya untuk kelemahannya seperti peristiwa lumpur lapindo,,semoga CEO bakrie lebih memikirkan hal itu,,

    BalasHapus
  12. Sobat Wong: wah, mungkin terlalu pintas sob kalau harus menjual perusahaan. Coba bayangin berapa puluh ribu karyawan yang harus menjadi pengangguran. Dengan melakukan beberapa hal, seperti yang saya tuliskan di atas, saya yakin masalah ini secara perlahan akan segera terselesaikan.

    BalasHapus
  13. Anonim13 Mei

    Semoga angan2 nya trwujud sob, dan bisa jdi pmimpin di group bakrie, hehehee..

    Jgn lupa Link backnya sob..!
    thanks!

    salam "Blogadexme"

    BalasHapus
  14. mantab gan moga sukses,,dah,,

    BalasHapus
  15. hohoho...SWOTnya dah jadi neh...

    BalasHapus
  16. tulisan yang menarik. Saya juga punya cita-cita menjadi CEO sekaligus Founder dari sebuah website.. ^___^

    BalasHapus