Proses Penciptaan
Proses penciptaan dalam penelitian ini yaitu membicarakan mengenai proses kreatif penciptaan sebuah umpasa. Artinya, proses penciptaan suatu umpasa oleh masyarakat tertentu, baik dengan belajar, sistim pewarisan tunggal, atau tradisi lisan dari mulut ke mulut oleh seluruh masyarakat pada kelompok dan daerah tertentu.
Proses penciptaan dalam puisi lisan berbeda dengan puisi bukan lisan atau puisi tertulis. Pada puisi tertulis terdapat perbedaan antara moment penciptaan dengan moment pembacaan (penuturan). Sedangkan dalam puisi lisan kedua moment itu menjadi satu. Pengarang puisi lisan adalah penyair atau penyaji.
Proses penciptaan menurut Lord (1965:13) momen (saat) komposisi (penciptaan) adalah penting dalam pertunjukan. Lord menekankan betapa tidak terlalu berperannya unsur menghafal dalam tradisi (puisi) lisan. Faktor tertentu dalam menguasai nyanyian (puisi) rakyat adalah memahami formula dan membiasakan diri untuk mendengar nyanyian atau tuturan (puisi). Karena kebiasaan, formula dalam puisi dengan sendirinya dapat dikuasai oleh penyaji sehingga pada waktu penuturan, puisi itu muncul ibarat air yang mengalir. Lord menyebutkan bahwa dalam puisi tertulis antara pencipta dengan pembacaan terdapat perbedaan, perbedaan itu tampak pada moment (saat) yang terjadi, namun dalam puisi lisan di antara keduanya tidak terdapat perbedaan atau dengan kata lain menjadi satu.
Membaca lebih lengkap, kunjungi Daftar Isi Skripsi
Artikel Terkait (Skripsi)
Proses penciptaan dalam puisi lisan berbeda dengan puisi bukan lisan atau puisi tertulis. Pada puisi tertulis terdapat perbedaan antara moment penciptaan dengan moment pembacaan (penuturan). Sedangkan dalam puisi lisan kedua moment itu menjadi satu. Pengarang puisi lisan adalah penyair atau penyaji.
Proses penciptaan menurut Lord (1965:13) momen (saat) komposisi (penciptaan) adalah penting dalam pertunjukan. Lord menekankan betapa tidak terlalu berperannya unsur menghafal dalam tradisi (puisi) lisan. Faktor tertentu dalam menguasai nyanyian (puisi) rakyat adalah memahami formula dan membiasakan diri untuk mendengar nyanyian atau tuturan (puisi). Karena kebiasaan, formula dalam puisi dengan sendirinya dapat dikuasai oleh penyaji sehingga pada waktu penuturan, puisi itu muncul ibarat air yang mengalir. Lord menyebutkan bahwa dalam puisi tertulis antara pencipta dengan pembacaan terdapat perbedaan, perbedaan itu tampak pada moment (saat) yang terjadi, namun dalam puisi lisan di antara keduanya tidak terdapat perbedaan atau dengan kata lain menjadi satu.
Membaca lebih lengkap, kunjungi Daftar Isi Skripsi
Artikel Terkait (Skripsi)
artikel yang cukup bagus, thanks
BalasHapus