Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sakau Gengsi

Sakau Gengsi

telah kujelajahi antara pulaupulau
di hotelhotel, restoran
tak ada kutemukan negriku
hilang setelah melewati perkampungan
yang tak terjamah kemajuan

ini bukan negriku
aku telah melewati perbatasan
namun kenapa orangorangnya sama saja
persis sepertiku
tak berambut pirang seperti orang asing

di situ tertulis flower hotel
di sana restouran
dengan open closenya
ternyata bangsaku di jajah lagi
oleh sakau gengsi yang parah Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).

Puisi Lainnya

3 komentar untuk "Sakau Gengsi"

  1. Semoga kita benar² bebas dari penjajah 1 hari nanti..

    BalasHapus
  2. You must understand the whole of life, not just one little part of it. That is why you must read, that is why you must look at the skies, that is why you must sing, and dance, and write poems, and suffer, and understand, for all that is life.

    BalasHapus