Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perihal daun Haram dalam Sebuah Puisi

Perihal Daun Haram
: Ibu dan Ayah

Bisikan tetangga
Menggerogoti telingamu
Sore tadi
Cerita itu membawamu
Pada senja yang tua
Lalu menabur benih-benih duka

Anakmu masih seperti dulu
Masih mengukir sajak
Peninggalan
Ayah dan engkau Ibu

Tidak terpikir olehku
Bisikan tetangga
Membawaku dalam cerita
Fitnah keji itu
Daun haram itu
Tak akan kubiarkan merasuki tubuh Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).

Puisi Lainnya

4 komentar untuk "Perihal daun Haram dalam Sebuah Puisi"

  1. SElamat Hari raya Idul Fitri 1432 H.Mohon Maaf Lahir Batin

    BalasHapus
  2. Kurang memahami tentang puisi..
    Tapi minat puisi..

    BalasHapus
  3. rangkaian kata sarat makna :) nice share poem my friend..thanks

    BalasHapus
  4. Puisi yang bagus sob, tetap berkarya dan sukses untuk sobat.

    BalasHapus