Puisi Patah Hati
Kepadamu Wanitaku
: Patah hati
jangan halangi aku menghayal
menelusuri bentuk tubuhmu dari ingatanku
mengolok-olok kepribadianmu
menjadikanku berkuasa atas dirimu

aku orang kecil diantara orang kecil
kau orang besar diantara orang besar
antara sampah dan mutiara
sangat jauh perbedaan antara kau dan aku
jadi, jangan pernah halangi aku menghayal
disaat aku menjadi raja
disaat aku menjadi penguasa
menikmati semua yang ada, terutama kau, Bandung 2008.
Penolakan
Di saat fajar roh dan raga akan bercerai
Waktuku setengah malam lagi
Jangan membangunkanku
Setelah adegan penolakan itu
Satu hal yang belum kuucapkan
Sebelum pergi
Tapi tidak dapat kuungkapkan
Lewat suara
Kau bisa membacanya
Pada surat terakhirku
Dalam dadaku, tepat dipangkal hatiku
Tertulis “hatiku merana”, Ruang Karya 2008.
Gerhana
gerhana kali ini
datang menutup segenap rimba
yang gugur daun
selepas kemarau lalu
di musim basah nanti
dahan akan kembali
ditumbuhi pucuk-pucuk baru
menjelma rupa
dahan hatiku kering
tak lagi ditumbuhi pucuk baru
setelah kemarau
menjarah
pertalianku dengan akar
sebap dahan hatiku ikut gugur
bersama daun tuaku Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
: Patah hati
jangan halangi aku menghayal
menelusuri bentuk tubuhmu dari ingatanku
mengolok-olok kepribadianmu
menjadikanku berkuasa atas dirimu

aku orang kecil diantara orang kecil
kau orang besar diantara orang besar
antara sampah dan mutiara
sangat jauh perbedaan antara kau dan aku
jadi, jangan pernah halangi aku menghayal
disaat aku menjadi raja
disaat aku menjadi penguasa
menikmati semua yang ada, terutama kau, Bandung 2008.
Penolakan
Di saat fajar roh dan raga akan bercerai
Waktuku setengah malam lagi
Jangan membangunkanku
Setelah adegan penolakan itu
Satu hal yang belum kuucapkan
Sebelum pergi
Tapi tidak dapat kuungkapkan
Lewat suara
Kau bisa membacanya
Pada surat terakhirku
Dalam dadaku, tepat dipangkal hatiku
Tertulis “hatiku merana”, Ruang Karya 2008.
Gerhana
gerhana kali ini
datang menutup segenap rimba
yang gugur daun
selepas kemarau lalu
di musim basah nanti
dahan akan kembali
ditumbuhi pucuk-pucuk baru
menjelma rupa
dahan hatiku kering
tak lagi ditumbuhi pucuk baru
setelah kemarau
menjarah
pertalianku dengan akar
sebap dahan hatiku ikut gugur
bersama daun tuaku Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
Posting Komentar untuk "Puisi Patah Hati"