Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ilusi dalam Sunyi

Ilusi

Menatap wajahmu dari dinding kamarku, terasa amat remang untuk menggapaimu, membayangkan bibir merekahmu untuk kukecup dengan cintaku. Menelusuri lekuk-lekuk tubuhmu, itu sangat janggal bagiku, semuanya di balik hayalan yang mungkin tak pernah terwujutkan, sayang.

Diantara helai-helai wajahmu terpancar titik-titik aroma kelembutanmu, menggores hati murniku, menancapkan jiwamu menyatu dengan hatiku. Semunya terasa indah jika itu mengalun bagaikan denting melodi gitar klasik, saat bulan memancarkan cahayanya ditengah- tengah kebisuan malam.

Kini sudah kugapai semua dengan kekuatan hayalanku, mengandaikan gitar sebagai tubuh indahmu, dan alunan melodiku sebagai nada-nada suaramu, jika nada itu meninggi dan mengalun tanpa arah, kuartikan kamu marah, mengejek dan mencabik- cabik hatiku. Jika nada itu mengalun merdu dan pohon-pohon tertidur olehnya, berarti kekuatan cintamu sudah bersamaku, menemani malam-malam sunyiku. Ferdinaen Saragih (2008: Bandung).

Puisi Lainnya

Posting Komentar untuk "Ilusi dalam Sunyi"