Puisi SMS Nuanzicha Ayu Tamsar 2
Puisi 1
Panasnya hari ini
Membuat hatiku gerah tak menentu
Seakan hatiku merasakan panasnya dunia ini
Hampa terasa tanpa kehadiranmu di sisiku
Dimanakah dirimu berada saat ini
Apakah kau pernah merasakan
Gundahnya hatiku ini
Seperti yang kualami saat ini
Mengapa engkau berdiamdiri di sana?
Mengapa tak ada sepatah katapun
Yang keluar dari bibirmu?
Aku di sini masih sendiri menunggumu
Menunggu datangnya cinta sejati
Menunggu adanya dirimu yang aku cinta
Panas yang aku rasakan
Tapi mendung yang kian datang
Adalah sesosok malaikat kecil
Menyapamu di sana
Memberi kabar padamu
Bahwa di sini aku merindukanmu selalu
Puisi 2
Selamat tinggal
Bukan hanya untuk seseorang
Yang tidak kita niliki
Air mata juga
Bukan hanya untuk dia
Yang tidak mencintai kita
Tapi kata selamat tinggal
Untuk semua
Yang merasakan rasa ditinggalkan
Langitpun akan ikut menangis
Bila engkau bersedih
Untuk orang yang tak mencintaimu
Menangislah
Bila saatnya engkau menangis
Kehidupan manusia ada batasnya
Jangan tangisi orang
Yang tak pernah mengerti
Perasaanmu
Sedalam-dalamnya
Engkau bersedih dan menangis
Belum tentu
Dia akan perdulikanmu
Puisi 3
Kumenahan luka Tertusuk di hati
Jemariku tak bisa bergerak lagi
Kumanahan sakitnya emosi
Jiwa yang merengguk semua harapan
Terkadang cinta membuatku sakit
Terkadang cinta membuatku bahagia
Dulu pernah ada cerita tentangku
Tetapi mengapa kau hancurkan
Harapan-harapanmu dulu
Tak kudengar lagi suara tentang janjimu
Kau hempaskan semua jiwa dan ragaku
Jangan kau tusuk aku dari belakang
Penulis
Nuanzicha Ayu Tamsar, lahir di Medan 10 Maret 1985. Puisinya pernah di muat di koran SIB dan dibacakan di Radio Bonafit Taput.
Puisi Lainnya
Panasnya hari ini
Membuat hatiku gerah tak menentu
Seakan hatiku merasakan panasnya dunia ini
Hampa terasa tanpa kehadiranmu di sisiku
Dimanakah dirimu berada saat ini
Apakah kau pernah merasakan
Gundahnya hatiku ini
Seperti yang kualami saat ini
Mengapa engkau berdiamdiri di sana?
Mengapa tak ada sepatah katapun
Yang keluar dari bibirmu?
Aku di sini masih sendiri menunggumu
Menunggu datangnya cinta sejati
Menunggu adanya dirimu yang aku cinta
Panas yang aku rasakan
Tapi mendung yang kian datang
Adalah sesosok malaikat kecil
Menyapamu di sana
Memberi kabar padamu
Bahwa di sini aku merindukanmu selalu
Puisi 2
Selamat tinggal
Bukan hanya untuk seseorang
Yang tidak kita niliki
Air mata juga
Bukan hanya untuk dia
Yang tidak mencintai kita
Tapi kata selamat tinggal
Untuk semua
Yang merasakan rasa ditinggalkan
Langitpun akan ikut menangis
Bila engkau bersedih
Untuk orang yang tak mencintaimu
Menangislah
Bila saatnya engkau menangis
Kehidupan manusia ada batasnya
Jangan tangisi orang
Yang tak pernah mengerti
Perasaanmu
Sedalam-dalamnya
Engkau bersedih dan menangis
Belum tentu
Dia akan perdulikanmu
Puisi 3
Kumenahan luka Tertusuk di hati
Jemariku tak bisa bergerak lagi
Kumanahan sakitnya emosi
Jiwa yang merengguk semua harapan
Terkadang cinta membuatku sakit
Terkadang cinta membuatku bahagia
Dulu pernah ada cerita tentangku
Tetapi mengapa kau hancurkan
Harapan-harapanmu dulu
Tak kudengar lagi suara tentang janjimu
Kau hempaskan semua jiwa dan ragaku
Jangan kau tusuk aku dari belakang
Penulis
Nuanzicha Ayu Tamsar, lahir di Medan 10 Maret 1985. Puisinya pernah di muat di koran SIB dan dibacakan di Radio Bonafit Taput.
Puisi Lainnya
Posting Komentar untuk "Puisi SMS Nuanzicha Ayu Tamsar 2"