Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penggunaan Majas

Selain diksi ditemukan juga penggunaan majas dalam umpasa Pernikahan II. Untuk lebih jelasnya, berikut analisis majas.

Metafora
Metafora adalah semacam analogi yan membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat Keraf (1996:139). Metafora tampak pada larik umpasa berikut.
Uratni pogei purba
Toras hayu ampuspus
Sayur nasiam matua
Horas anak ipupus

Larik yang mengandung metafora terdapat pada bagian sampiran umpasa. frasa pogei purba (jahe purba) dan frasa hayu ampuspus (kayu ampuspus) masih hidup dengan arti aslinya. pogei purba tersebut diumpamakan dengan sayur matua (berumur panjang), sedangkan hayu ampuspus diumpamakan dengan anak diurus (berhasil dalam mendidik anak).

Penggunaan frasa pogei purba dan hayu ampuspus merupakan pengungkapan teks yang lebih puitis, karena tidak hanya mempunyai makna denotasi, tetapi memiliki makna konotasi seperti yang telah dijelaskan diatas. Hayu jahe purba adalah jenis tumbuhan yang memiliki akar yang kokoh dibandingkan jenis jahe lainnya. Begitu juga dengan hayu ampuspus. kayu ini jika sudah berumur tua, akan terlihat teras (irisan penampang) yang dapat menunjukkan umur kayu tersebut.

Membaca lebih lengkap, kunjungi Daftar Isi Skripsi

Artikel Terkait (Skripsi)

4 komentar untuk "Penggunaan Majas"