Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sajak Langit

Sajak Langit

belum terusik kabut hujan
di antara tuan-tuan telah menodai
langit yang hanya diam memberi

di depan langit telah menanti
sang nujum negeri seberang
menopang hujan di antara pesta dansa tuan-tuan

langit melengking
hujan bergemuruh diantara tawa
serupa keping uang di atap rumah

dapat tuan sesalikah
bila langit berlarian pulang
kerumah Bapanya, di antara masa kecilnya? Ferdinaen Saragih (2009: Ledeng).

Puisi Lainnya

1 komentar untuk "Sajak Langit"

  1. hhmm mantap, dan baik untuk belajar bahasa indonesia dalam memahami sajak..

    BalasHapus