Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karya di Zaman Romantik

Night Thoughts (Pikiran Malam) (1742) karangan penyair inggris Edward young sudah nampak bahwa yang diutamakan adalah perasaan kesedihan pribadi yang diungkap penyair sehubungan dengan kematian putrinya. Sajak tersebut juga menyarankan bahwa penyair dengan kemurungan dan perasaannya yang melankolis adalah mahluk yang istimewa; ia memiliki kemampuan lebih daripada manusia yang berakal budi.

Sajak Thomas Gray Elegy Written in a Country Churchyard (Ratapan yang ditulis dalam tempat pemakaman di pedesaan) (1751) kelihatan bahwa lambat laun timbul suatu pemujaan terhadap segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kesedihan eksistensi manusia, cepat berlalunya kehidupan, dengan kuburan dan kesendirian.

Lonceng membunyikan dentang sedih berpisahnya hari
Kelompok ternak melenguh pelan melintasi padang,
Petani pulang terseok-seok lelah,
Dan meninggalkan dunia pada kekelaman dan aku.

Roman-surat yang diwakili oleh Samuel Richardson dengan bukunya Pamela (1740) dan Clarissa (1747) sebagai hasilnya hasilnya yang paling penting. Dalam kedua roman ini dikisahkan dengan panjang lebar pertualangan dan seluk-beluk percintaangadis-gadis yang saleh dan suci.

Sastra lain yang berkembang di inggris yaitu yang disebut “Gothic novel”, yang ditujukan kepada perasaan. Sebutan ini ada hubungannya dengan kebangkitan kembali terhadap arsitektur gaya Gothic dalam abad ke-18. Tetapi dalam “Gothic novel” yang penting bukan membangkitkn kembali rasa iba dan menenggelamkan diri dalam gaya sentimental, melainkan segi perasaan yang sama sekali lain, yaitu daya tarik dalam hal yang menakutkan da mengerikan.

Misalnya roman seperti The Castle of Otranto (1764) karangan Horace Walpole dan The Mysteries of udolpho (1794) karangan Mrs. Radcliffe menekankan segi kehidupan yang misterius dan adikodrati, dan sisi keberadaan yang gelap dan gaib, yang dikuasai oleh kekuatan setan yang tak dapat dipahami manusia.

Sajak Goethe yang berjudul Mailied (nyanyian di bulan mei) (1771) dalam sajak ini penyair menyatu dengan alam melagukan cintanya dengan citra-citra alam.

Betapa indahnya bercahaya
Alam bagiku!
Betapa bersinar matahari
Betapa tertawa padang!


Bunga bermunculan
Di tiap dahan
Dan seribu suara
Dari semak-semak.


Dan gembira dan bahagia
Di tiap dada.
Hai bumi, hai mentari!
Hai bahagia, hai senang!
(....)
Hai dara, dara.
Betapa kau kucinta!
Betapa pandangan matamu!
Betapa kau cintaaku!

Di samping penemuan perasaan, yaitu kemurungan, sentimentalitas dan kengerian, yang juga masih merupakan ciri pra-romantik ialah penemuan dunia luar yang alami.

*Hadimadja Aoh K. 1972. Aliran-aliran Klasik, Romantik dan Realisma dalam Kesusastraan: dasar-dasar perkembangannja. Djakarta: Pustaka Jaya.

Sastra Lainnya

1 komentar untuk "Karya di Zaman Romantik"

  1. oke juga nie sangat menarik artikel nya sangat bagus dan keren nie mas bro........

    BalasHapus