Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Malam Minggu

Sebuah Persimpangan
: Malam Minggu

Tak ada cahaya yang menguat lembut
diantara kepulan awan hitam.
Ini bukan purnama
aku hanya mendengar dengung panjang
menjerit-jerit kesetanan
membawa cahaya redup berganti arah
membuat mataku sempoyongan.

Angin mungkin kelelahan berpetualangan
hingga daun-daun digaris mataku lengang
tak seperti hari kemarin
nyiur melambai, lalu menari-nari
menyambut keisenganku di sini.

Ternyata ini malam percintaan
dengung dan cahaya redup yang
sebentar-sebentar hilang
lebih mengarah ke Lembang.
apakah daun-daun dan angin malam
juga paham percintaan, hingga
keisenganku di sini tak ada dihiraukan. Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).

Puisi Lainnya

1 komentar untuk "Puisi Malam Minggu"

  1. wah saya datengnya kepagian ..
    perasaan masih malem sabtu aja :)

    BalasHapus