Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Cinta yang Malu-malu

Di antara Mimpi

di antara tawa ada dukaku
menyelinap pada hari penuh
dari cinta lesu dalam congkak
hatiku bergelora mencintaimu
di kejauhan aku mengagumimu
karena cintaku tak akan berhenti
mengalir
jadi tolong
temui aku dalam mimpimu
di sana akan kuungkapkan segala cinta
malamlah yang menjadi saksi

Setia Budhi, 2009


Mendayung

Tuhan tak mengunjungiku malam ini
mendayung suaraku
menyusun denyut jantungku
hingga jadi kata-kata pujangga
untuk kuweselkan
pada malam percintaan ini

permintaan ini
telah kutitipkan pada puji-pujian
menuntunku berlayar
dengan sekebat cintaku
yang telah lama tertanam
di kedalaman samudra

mencintainya seperti mencintaiMu
mengingatnya seperti mengingatMu
apakah itu salah
hingga Tuhan tak mau menuntunku
mendayung perahu ini

aku berkabung malam ini
cintaku telah di hempas angin badai
bersama gemuruh ombak
tersesak
pada malam penghabisan Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).

Puisi Lainnya

1 komentar untuk "Puisi Cinta yang Malu-malu"

  1. puisinya bagus-bagus, terutama puisi cintanya, sangat inspiratif sekali. salam kenal ya

    BalasHapus