Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sajak Cinta Penantian Puitis

Sebuah sajak cinta yang menggambarkan sebuah penantian panjang. Cinta tak selalu bersambut, sehingga berujung penantian. Seperti apa sajaknya? berikut sajiannya.
Sajak Cinta Penantian Puitis
Penantian
Pernahkah dia ketahui, ketika malam hingga kembali lagi siang, Aku bersabar hanya untuk penantian?
Pernahkah dia ketahui jika mimpi tidurku selalu bercerita tentang keindahan?
Pernahkah dia ketahui jika sajak-sajakku selalu mendongeng tentangnya? Tidak kan Tuhan?

Sepertinya Tuhan hanya memberiku kekuatan untuk menunggu, ya menunggu hingga detik ini.
Apakah itu salah jika aku menunggu, dan yang ku-tunggu itu hanya dia?
Aku juga tidak tau mengapa hati ini hanya dipenuhi olehnya, namun salahkah?

Kini telah kusadari jika penantian yang cukup panjang, hanya berbuah kehampaan.
Aku telah memikirkan-nya, seperti malam memikirkan siang.
Namun apa? semuanya hanya tinggal penantian.
Jiwaku telah lesu Tuhan!

Bagaimana menurut Tuhan???
Ya ini memang sebuah cerita Percintaan.
Tapi ini telah membuat-ku kesesakan.
Karena malam nanti sudah menjadi sepi.
Tak ada lagi penantian, tak ada lagi mimpi seindah dahulu dan tak ada lagi sajak seperti kemarin.

Saya tidak tau ini salah siapa?
Aku hanya mencintai cinta yang Tuhan beri, dan dia juga mencintai cinta yang Tuhan beri.
Namun cinta itu tidak memberikan pertemuan. Dia telah memilihnya. Jadi aku memilih siapa?
Emang Bukan Akukan? Jawap Tuhan, Ferdinan DJ Saragih (Bandung).

1 komentar untuk "Sajak Cinta Penantian Puitis"